MAKNA KESEHATAN DAN KEBUGARAN JASMANI
27/01/2010
Sejalan
dengan definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Departemen
Kesehatan , definisi ini diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:
Sehat = Sejahtera + Bebas
- jasmani - penyakit
- rohani - cacat
- sosial - kelemahan
Jadi sehat meliputi tiga aspek yang
saling berkaitan erat, yakni jasmani, rohani, dan sosial. Maka sehat
tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan,
tetapi baik jasmani, rohani, dan sosial harus berkontribusi dalam
mendukung kehidupan. Itulah sebabnya pembinaan kesehatan melalui salah
satu aspek, khususnya melalui kegiatan jasmani atau olahraga,
berpengaruh terhadap kedua aspek lainnya.
Kutub lain dari sehat ialah sakit. Karena
sehat bertingkat sehingga tepat digunakan istilah derajat sehat. Dengan
demikian derajat sehat selalu meningkat bila dibina, sebaliknya menurun
bila ditelantarkan.
Istilah sehat mengandung makna khas jika
ditinjau dari ilmu faal. Ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari fungsi
suatu struktur, khususnya struktur biologik. Pada manusia struktur
biologik itu ialah jasmani. Dengan demikian peninjauan ilmu faal
terhadap kesehatan terutama dari aspek jasmaniah. Jasmaniah dikatakan
sehat bila seluruh proses fisiologis atau seluruh fungsi organ pada
jasmani dalam keadaan normal.
Karena fungsi organ tubuh berubah dari
keadaan istirahat ke keadaan kerja, maka sehat menurut ilmu faal dibagi
menjadi dua tingkatan:
- Sehat statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat.
- Sehat dinamis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja, atau bergerak.
Seseorang yang sehat dinamis tentu sehat
statis, namun tidak demikian dengan sebaliknya sehat statis belum tentu
sehat dinamis. Jadi kian berat kerja atau olahraga yang dapat dilakukan
seseorang dengan fungsi organ tubuh tetap dalam keadaan normal, kian
tinggi derajat sehat dinamisnya. Sebagai contoh, seseorang yang mampu
berjalan di sepanjang tanjakan yang cukup panjang selama 10 menit atau
lebih dengan dengan kecepatan wajar tanpa tanda-tanda sesak nafas, akan
disebut memiliki derajat sehat dinamis. Tapi bila seseorang lainnya
dapat berlari di sepanjang tanjakan itu tanpa tanda-tanda sesak nafas,
maka dia disebut memiliki derajat sehat dinamis yang lebih tinggi. Sesak
nafas menunjukkan adanya fungsi organ tubuh yang tidak normal, yaitu
ketidakmampuan organ tubuh memenuhi tuntutan kebutuhan olahdaya
(metabolism) yang lebih tinggi pada waktu terjadi kegiatan jasmani yang
lebih berat.
Setiap orang perlu memiliki derajat sehat
dinamis. Apalah artinya sehat kalu orang itu hanya sehat sewaktu
beristirahat, apalagi jika sehat sewaktu tidur. Perikehidupan manusia
dalam setiap seginya selalu membutuhkan dukungan derajat sehat dinamis
pada tingkat tertentu. Jasmani yang bugar adalah jasmani yang memiliki
derajat sehat dinamis yang mampu mendukung segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari tanpa terjadi kelelahan yang berlebihan, dan
kelelahan itu pulih kembali sebelum dating tugas yang sama pada keesokan
harinya. Inilah inti pengertian kebugaran jasmani. Kian tinggi derajat
sehat dinamis seseorang, kian besar kemampuan kerja fisiknya dan kian
kecil kemungkinan terjadi kelahan. Orang seperti itu memiliki derajat
kebugaran jasmani yang tinggi.
Sebaliknya, sakit adalah suatu keadaan
tak normal dari fungsi alat tubuh yang disebabkan oleh suatu penyakit.
Penyakit dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : (1) penyakit
infeksi, dan (2) penyakit non-infeksi. Penyakit non-infeksi dapat dibagi
menjadi :
- Penyakit rudapaksa: penyakit karena kecelakaan atau tindak kekerasan.
- Penyakit kelemahan jasmani dan rohani.
Perlu dipahami, manfaat olahraga bagi
penyembuhan penyakit terbatas hanya pada penyakit non-infeksi, khususnya
penyakit kelemahan. Terhadap penyakit infeksi, olahraga justru dapat
memperberat sakitnya.
Yang termasuk penyakit non-infeksi yang bukan rudapaksa ialah:
- Penyakit hipokinetik yakni penyakit kelemahan fungsional karena orang kurang bergerak.
- Penyakit psikosomatik, seperti:
- Penyakit lambung/maag (gastritis);
- Penyakit bengek (asma bronchiale);
- Penyakit eczema.
- Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti:
- Penyakit jantung koroner;
- Penyakit tekanan darah tinggi/rendah;
- Stroke.
- Penyakit metabolism, seperti:
- Kegemukan (obesitas);
- Kencing manis (diabetes mellitus);
- Kelebihan lemak darah (hiperlipidemia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar